عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ :” الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا, وَ الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ الْجَزَاءُ إِلاَّ الْجَنَّة”
(متفق عليه)
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Saw bersabda : ”(satu) umrah ke umrah (berikutnya) menjadi kafarah (penghapus dosa) di antara keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasan (yang setimbal) kecuali surga” (HR. Bukhari dan Muslim).
MENGENAL ABU HURAIRAH RA
Ibnu Hajar Al-‘Asqalani dalam Al-Ishabah fi Tamyizish shahabah menyebutkan bahwa Panggilan Abu Hurairah lebih dikenal dari pada nama aslinya ‘Abdurrahman bi Shakhr. Ia masuk Islam tahun 7 H, atau 3 tahun sebelum wafatnya Rasulullah Saw. Tapi Abu Hurairah meriwayatkan hadits terbanyak di antara para shahabat yang meriwayatkan hadits. Hadits yang beliau riwayatkan sebanyak 5.374 hadits. Bandingkan dengan ‘Aisyah yang meriwayatkan 2.210 hadits. Banyak kritik dan syubuhat (hal-hal yang menimbulkan keraguan). Ulama Ahlussunnah umumnya menerima hadits yang bersumber dari Abu Hurairah ra. dengan alasan :
(1) 3 tahun bersama Nabi Saw penuh waktu. Jadi sangat banyak hal yang beliau lihat dan dengar dari Nabi Saw.
(2) Hidupnya sebagai pengajar, jadi banyak waktu untuk menyampaikan hadits.
(3) Thabaqatush shahabah (level shahabat) biasa saling belajar dan langsung meriwayatkan hadits tanpa menyebutkan apakah ia menerima langsung dari Nabi Saw atau dari shahabat lain. Para shahabat semua terpercaya dalam kaitan dengan hadits (الصَّحَابَةُ كُلُّهُمْ حُدُوْلٌ)
(4) Usia beliau panjang, wafat tahun 57 H pada usia 78 tahun. Jadi kesempatan meriwayatkan panjang.
MUATAN HADITS
- Pahala umroh dapat menghapus dosa yang dilakukan di antara dua umroh. Itu artinya umroh baik dilakukan bukan hanya sekali, tapi berulang dalam sekian waktu. Muhammad Fuad Abdul Baqi dalam Al-Lu’lu’ wal Marjan menyebutkan, bahwa yang diampuni itu adalah shaghair (dosa-dosa kecil). Sedang dosa besar (kabair) harus dengan taubat nashuha (QS. At-Tahrim/66:8).
- Haji Mabrur, yaitui badah haji yang dilaksanakan dengan benar, sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw (خُذُوْا عَنِّي مَنَاسِكَكُمْ) dan ikhlas karena Allah (QS. Ali ‘Imran/3:97), balasannya yang sesuai hanyalah surga.